 |
| Upacara penghormatan di Gunung Paseban Curug Panjang Megamendung, Foto Survival Journalism |
Fakta Khatulistiwa - Dalam semangat kemerdekaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang Ke-80 Tahun, segenap keluarga besar Rumah Redaksi menggelar upacara penghormatan Sang Saka Merah Putih di Gunung Paseban-Halimun, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ya, pegunungan yang memiliki ketinggian 1278Mdpl ini lebih dikenal oleh para wisatawan dengan ragam ikonik lokasi wisata alam, seperti: Curug Panjang, Curug Cibulao, Curug Naga, Jembatan Rawayan, Bukit Pinus, Area Camp, dan sebagainya.
"Ini namanya Gunung Paseban, yang pertama kali ngelola dan merawat hutan ini dulu tuh orang tua saya, sampai akhirnya dikelola sama Pemerintah terus jadi tempat wisata Curug Panjang," ujar salahsatu penduduk aseli Gunung Paseban yang akrab kami sapa Emak, pada Minggu 17 Agustus 2025.
Senada, tidak hanya di lokasi Curug Panjang, terang Emak, di Gunung Paseban juga masih ada destinasi wisata alam lain seperti Curug Cibulao, dan Curug Naga.
Di lokasi ini juga masih menyimpan banyak pesona alam bahkan menjadi salahsatu habitat satwa liar yang hingga saat ini masih terjaga kelestariannya.
"Disini banyak hewan liarnya, tapi yang sering muncul sih disini mah monyet, tapi lucu monyetnya pada pinter. Saya pernah liat monyet ngambil roti terus dipotong-potongin rotinya dibagi-bagi ke kawanannya, terus pernah liat juga itu ada monyet yang gede ngeremes mie bumbunya itu dia buka terus dicampuri ke Indomie baru dia makan, saya teriakin aja heh.. gak sekalian minta air panasnya, hehe," seru Emak saat bercerita kepada awak media Rumah Redaksi di teras depan warungnya.
Di kawasan gunung Paseban itu, segenap awak media dari Rumah Redaksi juga bercengkrama dengan mendirikan tenda dome dan menginap dua malam, pada Sabtu, 16 Agustus sore, hingga Senin, 18 Agustus 2025. Tak lepas, mereka turut menikmati damainya suasana alam serta dinginnya air di Curug Panjang yang menjadi salahsatu ikon favorit di lokasi yang kami kunjungi tersebut.
Nah, pada momentum HUT RI Ke 80 Tahun ini, Rumah Redaksi melakukan upacara penghormatan bendera Sang Saka Merah Putih yang pada tahun ini dikomandoi oleh sdr. Andhika Firmansyah salahsatu wartawan dari media Indonesia Terbit, dan ditutup dengan menyanyikan lagu bagimu negeri.
"Sesuai dengan tema tujuan Rumah Redaksi di tiap tahunnya, yakni menjelajahi belantara alam, terus memupuk rasa kebersamaan, membentuk karakter nasionalisme dengan melakukan penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih di alam terbuka," ucap Yudha owner Rumah Redaksi.
Seorang Jurnalis lulusan UKW London School dan juga selaku pegiat alam jebolan dua organisasi pecinta alam ini, Yudha bersikeras untuk selalu menanamkan rasa kepedulian, persaudaraan, kebersamaan dan menjunjung tinggi rasa solidaritas.
"Kami para pelaku media massa yang terbentuk dalam wadah Rumah Redaksi tidak ingin memandang adanya senior atupun junioritas. Bagi kami semuanya adalah keluarga, kita sama rata sama rasa, dan gak pernah ada yang dibeda-bedakan," tegasnya.
Yudha pun berharap, agar Rumah Redaksi dapat terus menjadi rumahnya siapapun yang mau berkarya dan Rumah untuk mereka yang mampu bertahan, mandiri dan sanggup beradaptasi.
Semoga kegiatan Survival Journalism Rumah Redaksi ini disetiap tahunnya terus berlanjut dan terus dapat melebarkan sayap generasi di dunia jurnalistik yang juga berkiblat pada kegiatan jelajah di belantara alam," tandasnya.
-Rumah Redaksi-
