Notification

×

Tag Google

Buaya Muncul di Permukaan, Ini Faktor Alasannya!!

Kamis, Januari 11, 2024 | 17:51 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-11T10:51:06Z
Gambar Buaya


Fakta Khatulistiwa - Kemunculan buaya di lingkungan kerap menjadi perbincangan. Kenapa hewan reptil tersebut terkadang menampakan diri ke permukaan sungai ataupun rawa atau danau yang menjadi habitatnya.


Seekor buaya berukuran -+ 2 meter muncul dipertemukan kali Sabi, Cibodas, Kota Tangerang, pada Kamis (11/02/024).



Kemunculan Buaya


Dari berbagai artikel menyebut, faktor kemunculan buaya di bantaran sungai bisa jadi disebabkan karena habitat atau makanan.


Adapun sungai yang menjadi habitat buaya umumnya memiliki pasokan air yang melimpah. Sumber air yang kaya akan ikan dan hewan air lainnya menjadi daya tarik utama bagi buaya, karena mereka dapat dengan mudah memburu mangsa di dalam air.


Ada juga yang menyebut, kemunculan buaya di sungai disebabkan karena terganggunya habitat mereka sehingga menyebabkan kurangnya pasokan makanan.


Spesies & Habitat Buaya


Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota famili Crocodylidae, termasuk pula buaya sepit (Tomistoma schlegelii). 


Meski demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.


Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya. Namun, ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. 


Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia, kadang-kadang juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya. 


Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus.


Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti misalnya buhaya (Sd.); buhaya (bjn); baya atau bajul (Jw.); bicokok (Btw.), bekatak, atau buaya katak untuk menyebut buaya bertubuh kecil gemuk; senyulong, buaya jolong-jolong (Mly.), atau buaya julung-julung untuk menyebut buaya ikan; buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya tembaga, buaya yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain.


Dalam bahasa Inggris buaya dikenal sebagai crocodile. Nama ini berasal dari penyebutan orang Yunani terhadap buaya yang mereka saksikan di Sungai Nil, krokodilos; kata bentukan yang berakar dari kata kroko, yang berarti ‘batu kerikil’, dan deilos yang berarti ‘cacing’ atau ‘orang’. Mereka menyebutnya ‘cacing bebatuan’ karena mengamati kebiasaan buaya berjemur di tepian sungai yang berbatu-batu. (Yud)

×
Berita Terbaru Update