Notification

×

Tag Google

Mitos Pelihara Perkutut Dalam Jumlah Ganjil Yang Menjadi Misteri

Selasa, Januari 02, 2024 | 20:42 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-02T13:42:47Z
Foto Burung Perkutut

Fakta Khatulistiwa - Apakah kamu pernah mendengar bahwa untuk memelihara burung perkutut, jumlahnya harus ganjil?. Hmmp.. mengapa hal ini menjadi aturan dalam memelihara burung perkutut?


Dalam artikel ini, kita akan membahas mitos dan misteri seputar burung perkutut dan menjawab pertanyaan ini sebagaimana penjelasan MPJ Nusantara.


Mengapa Harus Dipelihara dengan Jumlah Ganjil?


Aturan memelihara burung perkutut dengan jumlah ganjil sebenarnya berasal dari beberapa kitab primbon Jawa dan juga petuah dari para leluhur zaman dahulu.


Menurut kepercayaan ilmu Kejawen, memelihara burung perkutut dapat membawa keberuntungan dan nasib baik bagi pemiliknya.


Tidak hanya menjadi sarana pencipta kepuasan dan kenikmatan secara pribadi, suara burung perkutut juga dikatakan dapat memberikan suasana ketenangan.


Meskipun begitu, untuk memperoleh keberuntungan tersebut, pemeliharaan burung perkutut perlu mengikuti beberapa aturan tertentu, salah satunya adalah aturan dalam memelihara burung perkutut haruslah berjumlah ganjil.


Dari artikel lain, memelihara burung Perkutut dengan jumlah genap disebutkan boleh, hanya saja sering ditemukan satu diantara burung tersebut mati tanpa sebab.


Menurut orang tua zaman dahulu, kematian mendadak pada Perkutut disebabkan berbenturan energi satu sama lain.


Itulah mengapa, pencinta Perkutut sering memelihara burung ini dengan jumlah ganjil seperti satu, tiga, lima, tujuh, dan sebagainya. 


Memelihara Perkutut berjumlah 1 memiliki makna untuk selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa, hanya satu dan tak tergantikan. 


Sedangkan memelihara Perkutut berjumlah 3 memiliki pesan makna ‘trisula’ atau tiga kekuatan yang ada di penjuru rumah.


Angka tiga merupakan sinyal bahwa energi positif tengah berpihak pada pemilik burung Perkutut, nantinya energi ini akan mengabulkan impian menjadi kenyataan.


Bagi umat Islam, memelihara burung Perkutut berjumlah 5 memiliki makna agar selalu mengingat kelima rukun Islam yang harus ditegakkan selama hidup di dunia. 


Memelihara burung Perkutut berjumlah 7 bermakna pertolongan. Tujuh dalam bahasa Jawa berarti ‘Pitu’ yang berasal dari kata ‘Pitulungan’ atau pertolongan.


Pertolongan tersebut akan datang dari Tuhan atau orang lain yang ada di dekat orang yang memelihara burung Perkutut. 


Selanjutnya memelihara perkutut berjumlah 9 memiliki makna tersembunyi agar manusia mengingat ajaran para ‘Wali Sanga’ atau sembilan wali penyebar agama.


Berapapun jumlahnya jika pencinta burung Perkutut tidak dapat memeliharanya dengan baik, akan percuma saja. 


Katuranggan: Misteri dan Mitos Perkutut


Dalam memelihara burung perkutut, ada juga beberapa mitos yang menjadi pakem dan aturan dalam memelihara burung perkutut, salah satunya adalah anjuran untuk memelihara burung perkutut dengan jumlah yang ganjil.


Namun, sebenarnya aturan dan cerita dari alur turun temurun termasuk nama katuranggan dalam burung perkutut merupakan suatu pitutur atau nasehat tersirat yang harus dipahami maknanya.


Burung perkutut juga memiliki misteri dan kepercayaan yang melekat di dalamnya. Menurut cerita yang ada, awal mula burung perkutut bisa menjadi hewan yang dianggap gaib oleh masyarakat Jawa bermula dari kisah dahulu pada masa kerajaan Majapahit.


Pada zaman itu, burung perkutut merupakan hewan yang menjadi simbol status sosial di kalangan para bangsawan dan hanya bisa dimiliki oleh raja-raja, kerja, dan kalangan ningrat pada zaman dahulu.


Salah satu kalangan ningrat atau raja yang memiliki perkutut diantaranya adalah Prabu Brawijaya.


Konon, jika perkutut tidak sehat, nantinya aura negatif akan terpancar kepada pemilik hingga membuat rezeki serta kebahagiaan akan berkurang.


Untuk pemula cobalah untuk memelihara satu ekor perkutut terlebih dahulu. 


Nah, jika sudah menemukan kecocokan dengan burung Perkutut, dapat ditambah menjadi tiga, lima, dan seterusnya. (Red)

×
Berita Terbaru Update