Notification

×

Tag Google

Iran Ungkap Alasan Serang Balik Zionis Israel

Senin, April 15, 2024 | 16:22 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-15T09:22:45Z
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif (doc. Istimewa)

Fakta Khatulistiwa - Kementerian Luar Negeri Iran mengungkap alasan penyerangan balik ke Israel. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia, disebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan upaya membela diri.


"Pada hari ini 14 April 2024 angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam menjalankan hak wajarnya untuk membela diri seperti yang diatur dalam pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis," kata Kemlu Iran, Mohammad Javad Zarif dalam pernyataan yang dirilis Kedubes Iran di Jakarta, Ahad, 14 April 2024.


"Langkah hari ini juga sekaligus merupakan pembalasan secara khusus terhadap serangan militer rezim Zionis pada tanggal 1 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah."


Kemlu Iran juga menyatakan bahwa pihaknya mempergunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional.


"Begitu juga Iran menegaskan tekad tegasnya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi."


"Tindakan defensif Republik Islam Iran dalam menjalankan haknya untuk membela diri menunjukkan pendekatan bertanggung jawab Iran terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional pada saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan oleh rezim apartheid Zionis terhadap bangsa Palestina. Serta agresi militer terhadap pemerintah negara-negara di kawasan dengan tujuan memperluaskan api peperangan terus dilakukan oleh rezim Zionis."


"Apa bila diperlukan maka Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal." ***

Indonesian Islamic News Agency (IINA)

×
Berita Terbaru Update