Notification

×

Tag Google

Potensi Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Lingkungan Sekolah, Ini Solusinya

Kamis, Mei 02, 2024 | 19:37 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-02T12:51:29Z
Swafoto bersama Dosen, Mahasiswa UMT dan Guru SD saat melangsungkan kegiatan pengabdian masyarakat (doc. Istimewa)

Penulis : Annisaa Fitrah Umara, Alpan Habibi, Asih Rosnaningsih


Fakta Khatulistiwa - Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi permasalah global ialah penyakit jantung dan pembuluh darah. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebabkan sekitar 17.9 juta kematian global setiap tahunnya. 


Ancaman Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Zaman Ini


Di Indonesia, penyakit jantung juga merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan dan memerlukan perhatian khusus. Di zaman modern saat ini, berbagai faktor mendukung terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah di masa mendatang. 


Penerapan gaya hidup tidak sehat sejak dini menjadi faktor risiko yang mendukung terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah mengalami percepatan. 


Beberapa faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah seperti hipertensi, merokok, diet yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik dan perilaku hidup menetap menjadi masalah yang umum ditemukan. 


Risiko Masalah Kesehatan yang Terjadi pada Guru dan Karyawan 


Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia kurang melakukan aktivitas fisik pada kelompok usia 10-14 tahun, laki-laki, pendidikan tidak tamat SD, masyarakat perkotaan, dan di lingkungan sekolah. 


Beberapa studi menunjukkan bahwa gaya hidup kurang aktivitas fisik dan perilaku sedenter ditemukan pada siswa dan guru di lingkungan sekolah. 


Perilaku sedenter yang tinggi berhubungan dengan obesitas abdominal pada guru di sekolah negeri dan meningkatkan risiko mengalami nyeri kronis, terutama pada ekstremitas bawah.


Sebuah penelitian di Tanzania menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada guru lebih tinggi dari pekerja lainnya. 


Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2018, beban kerja guru dan karyawan di Sekolah Dasar (SD) yaitu 40 jam dalam seminggu. 


Dimana beban kerja tersebut terdiri atas 37,5 jam kerja  efektif dan 2,5 jam istirahat. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap guru di salah satu SD Swasta di Kota Tangerang memiliki jam kerja 8 jam dalam 5 hari. 


Aktivitas fisik dalam lingkungan SD biasanya terjadi dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang lebih dinamis. 


Selain itu, aktivitas fisik lainnya yang juga dilakukan seperti naik dan turun tangga dari ruang guru menuju kelas. Akan tetapi, mayoritas guru tidak memiliki waktu khusus untuk melakukan aktivitas fisik atau olah raga di luar jam kerja. Sedangkan perilaku sedenter banyak terjadi selama guru dan karyawan di jam istirahat dan ketika dalam perjanan di kendaraan.


Menurut WHO, gaya hidup sedenter melipat gandakan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, dan obesitas, serta meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Gaya hidup sedenter juga berkaitan dengan terjadinya penyakit hipertensi, kadar kolesterol tidak normal, gangguan otot, dan gangguan kognitif serta menjadi faktor risiko terjadinya obesitas.


Selain rendah aktivitas fisik dan tingginya perilaku sendenter, studi lain menunjukkan bahwa waktu istirahat guru dimanfaatkan dengan pola diet yang tinggi konsumsi makanan olahan dan sereal. Tidak jauh berbeda, hal ini juga terlihat pada beberapa guru dan karyawan yang mengonsumsi minuman tinggi gula, terutama pada saat jam istirahat. 


Konsumsi gula berlebih, pemanis buatan, dan makanan olahan tentu dapat meningkatkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Sehingga, kombinasi aktivitas fisik rendah, gaya hidup sedenter dan konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah di masa yang akan datang.


Kegiatan pengabdian masyarakat, seminar, Focus Group Discussion (doc. Istimewa)

Melibatkan Peran Aktif Guru dan Karyawan Dalam Mencegah Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah


Upaya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah tidak hanya menjadi tugas tenaga kesehatan, malainkan kewajiban setiap individu. 


Pada dasarnya, berbagai faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dapat dikelola. Selain itu, risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dapat diketahui sejak dini. Dengan demikian, setiap individu dapat melakukan upaya pencegahan yang tepat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi atau faktor risiko yang dimiliki.


Melalui dukungan hibah dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam skema Pengabdian Masyarakat di Lingkungan Persyarikatan, tiga orang dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang yaitu Annisaa Fitrah Umara, M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B, Alpan Habibi S.Kep., Ners., M.K.M., M.Kep., dan Asih Rosnaningsih, S.Pd., M.Pd bersama mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di salah satu SD di Kota Tangerang. 


Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemandirian kesehatan pada guru dan karyawan di SD melalui kegiatan pemeriksaan kesehatan, seminar, dan Focus Group Discussion (FGD).


Pemeriksaan kesehatan terhadap guru dan karyawan meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, dan lingkar pinggul. 


Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi awal kesehatan guru dan karyawan sebagai data dasar dalam mengidentifikasi faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang ada pada peserta. Sejalan dengan kegiatan pengabdian masyarakat sebelumnya, pemeriksaan kesehatan dapat dijadikan sebagai deteksi dini risiko penyakit yang dialami masyarakat. 


Selanjutnya, dilakukan upaya peningkatan pengetahuan melalui seminar. Pada kenyataannya, masih banyak orang yang belum mengetahui tentang risiko penyakit serta pentingnya menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah kesehatan. Oleh karena itu, dalam pengabdian kepada masyarakat ini peserta diberikan informasi terlebih dahulu tentang faktor risiko dan cara pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah. 


Guru dan karyawan yang memiliki pengetahuan baik serta menerapkan perilaku gaya hidup sehat diharapkan dapat memberikan teladan bagi siswa untuk menerapkan gaya hidup yang sehat juga. 


Berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku setelah seseorang mendapat edukasi.


Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini juga dilakukan FGD dan pendampingan bagi para guru dan karyawan dalam mengidentifikasi faktor risiko dan menghitung skor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah diri sendiri dengan menggunakan pedoman Jakarta Cardiovascular Score. 


Peserta juga didampingi untuk dalam melakukan pengukuran Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (RLPP) dan Rasio Lingkar Pinggang-Tinggi Badan (RLPTB) sebagai indikator obesitas yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. 


Kegiatan pendampingan diakhiri dengan setiap peserta menulis rencana tindak lanjut dan komitmen penerapan gaya hidup yang lebih sehat sesuai dengan faktor risiko yang dihadapi. 


Dengan demikian, kesadaran dan kemampuan memelihara kesehatan bagi setiap individu diharapkan dapat menjadi upaya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah di masa mendatang. 


Referensi

Alkhateib, M. A., Al-Zoghbi, M., Saleh, M., & Qutba, H. (2013). Influence of sedentary lifestyle on body weight in Qatari school children. (January). https://doi.org/10.5339/qfarf.2012.bmp127


American College of Cardiology. (2017). Raising Patient Awareness of Risks is Key to Heart Disease Prevention. Retrieved April 11, 2024, from American College of Cardiology website: https://www.acc.org/latest-in-cardiology/articles/2017/07/19/15/42/raising-patient-awareness-of-risks-is-key-to-heart-disease-prevention


Delfino, L. D., Rodrigues Tebar, W., Staquecini, F. C., Tebar, G., Marinho, J., Souza, D. E., … Christofaro, D. (2020). Association between sedentary behavior, obesity and hypertension in public school teachers. Industrial Health, 5(8), 345–353.


Delfino, L. D., Tebar, W. R., Gil, F. C., De Souza, J. M., Romanzini, M., Fernandes, R. A., & Christofaro, D. G. D. (2020). Association of sedentary behaviour patterns with dietary and lifestyle habits among public school teachers: A cross-sectional study. BMJ Open, 10(1), 1–9. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2019-034322


Fatmawati, B. R., Suprayitna, M., & Prihatin, K. (2023). Efektivitas Edukasi Diet DASH Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Diet DASH pada Pasien Penderita Hipertensi. Jurnal Keperawatan ’Aisyiyah, 10(1), 11–17.


Fuandianti, T. F. (2018). Hubungan Antara Gaya Hidup Sedentary dan Stres dengan Obesitas pada Ibu Rumah Tangga. Universitas Muhammadiya Surakarta, (1), 430–439. Retrieved from https://eprints.ums.ac.id/60333/12/NASKAH PUBLIKASI-44.pdf


Hastuti, A. P., Widigdo, D. A. M., Sarwono, B., & Supriyatno, H. (2022). the Relationship Between Waist Circumference and Waist-To-Hip Ratio With Risk of Cardiovascular Disease in Indonesia. Jurnal Keperawatan Soedirman, 17(3), 131–136. https://doi.org/10.20884/1.jks.2022.17.3.6313


Ignatowicz, A., Odland, M. L., Bockarie, T., Wurie, H., Ansumana, R., Kelly, A. H., … Davies, J. (2020). Knowledge and understanding of cardiovascular disease risk factors in Sierra Leone: A qualitative study of patients’ and community leaders’ perceptions. BMJ Open, 10(12), 7–9. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2020-038523


Ilmi, A. F., & Pujiastati, D. D. (2020). Sedentary Lifestyle As A Risk Factor For Obesity In Stunted Adolescents At SMPN 1 And 2 Pasar Kemis, Tangerang. IAKMI Public Health Journal Indonesia, 1(1), 5–8. https://doi.org/10.46366/iphji.1.1.5-8


Ke, J.-F., Wang, J.-W., Lu, J.-X., Zhang, Z.-H., Liu, Y., & Li, L.-X. (2022). Waist-to-height ratio has a stronger association with cardiovascular risks than waist circumference, waist-hip ratio and body mass index in type 2 diabetes. Diabetes Research and Clinical Practice, 183. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.diabres.2021.109151


Kusmana, D. (2002). The influence of smoking cessation , regular physical exercise and / or physical activity on survival : a 13 years cohort study of the Indonesian population in Jakarta. 230–242.


Lestari, N. K. Y., Lestari, T. R., Wati, N. M. N., & Jayanti, D. M. A. D. (2019). Peningkatan Kemandirian Masyarakat Melalui Deteksi Dini dengan Penyuluhan dan Skrining Kesehatan untuk Mencegah Komplikasi Penyakit Degeneratif. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Seri Ke-3 Tahun 2019, (1), 1–45.


Ministry of Health RI. (2019). Laporan Nasional RISKESDAS 2018. In Ministry of Health of the Republic of Indonesia. https://doi.org/10.12688/f1000research.46544.1


Moosaie, F., Fatemi Abhari, S. M., Deravi, N., Karimi Behnagh, A., Esteghamati, S., Dehghani Firouzabadi, F., … Esteghamati, A. (2021). Waist-To-Height Ratio Is a More Accurate Tool for Predicting Hypertension Than Waist-To-Hip Circumference and BMI in Patients With Type 2 Diabetes: A Prospective Study. Frontiers in Public Health, 9(October), 1–10. https://doi.org/10.3389/fpubh.2021.726288


Mushtaq, M. U., Gull, S., Mushtaq, K., Shahid, U., Shad, M. A., & Akram, J. (2011). Dietary behaviors, physical activity and sedentary lifestyle associated with overweight and obesity, and their socio-demographic correlates, among Pakistani primary school children. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 116(1), 292. https://doi.org/10.1542/peds.2005-0727


Pacheco, L. S., Lacey, J. V., Martinez, M. E., Lemus, H., Araneta, M. R. G., Sears, D. D., … Anderson, C. A. M. (2020). Sugar-sweetened beverage intake and cardiovascular disease risk in the california teachers study. Journal of the American Heart Association, 9(10). https://doi.org/10.1161/JAHA.119.014883


Park, J. H., Moon, J. H., Kim, H. J., Kong, M. H., & Oh, Y. H. (2020). Sedentary Lifestyle: Overview of Updated Evidence of Potential Health Risks. Korean Journal of Family Medicine, 41(6), 365–373. https://doi.org/10.4082/KJFM.20.0165


Santos, M. C. S., de Andrade, S. M., González, A. D., Dias, D. F., & Mesas, A. E. (2017). Association Between Chronic Pain and Leisure Time Physical Activity and Sedentary Behavior in Schoolteachers. Behavioral Medicine, 44(4), 335–343. https://doi.org/10.1080/08964289.2017.1384358


Sofiany, R., & Setyawati, M. I. (2021). Portrait of The Sedentary Lifestyle Among Students From Public Health School. Muhammadiyah Jurnal of Epidemiologi, 1(1), 65–72. Retrieved from https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MJE/article/view/9383/5586


Solihah, I., & Arnis, A. (2020). The Effect of Health Education on Prevention of Cardiovascular Disease Risk Factors Towards Knowledge and Attitudes of Overweight Adolescents. The 7th International Conference on Public Health, 178–183. https://doi.org/10.26911/the7thicph.02.20


Umara, A. F., Nuraini, N., Ahmad, S. N. A., Habibi, A., Nainar, A. A. A., Hastuti, K. H., … Wibisana, E. (2020). Deteksi Dini Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Pegawai. Media Karya Kesehatan, 3(2), 122–133. https://doi.org/10.24198/mkk.v3i2.26462


Umara, A. F., Winahyu, K. M., & Yoyoh, I. (2023). Analysis of Waist-to-Hip and Height Ratio on the Risk of Cardiovascular Disease. 4(6), 70–78. https://doi.org/10.32996/jmhs


Wahyuni, A., & Rezkiki, F. (2015). Pemberdayaan dan Efikasi Diri Pasien Penyakit Jantung Koroner melalui Edukasi Kesehatan Terstruktur. Jurnal Ipteks Terapan, 9(1), 28–39. https://doi.org/10.22216/jit.2015.v9i1.26


WHO. (2002). Physical inactivity a leading cause of disease and disability, warns WHO. Retrieved from World Health Organization website: https://www.who.int/news/item/04-04-2002-physical-inactivity-a-leading-cause-of-disease-and-disability-warns-who


WHO. (2023). Cardiovascular diseases. Retrieved April 4, 2023, from https://www.who.int/health-topics/cardiovascular-diseases#tab=tab_1


Wismanadi, H., Meirinawati, M., Bachri, B. S., & Rusdiawan, A. (2023). Sedentary Lifestyle Of Adolescent In Rural Areas in Jombang-Indonesia. Proceedings of the 8th ACPES (ASEAN Council of Physical Education and Sport) International Conference, ACPES 2022. https://doi.org/10.4108/eai.28-10-2022.2327465


Zubery, D., Kimiywe, J., & Martin, H. D. (2021). Prevalence of overweight and obesity, and its associated factors among health-care workers, teachers, and bankers in Arusha City, Tanzania. Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity, 14, 455–465. https://doi.org/10.2147/DMSO.S283595

×
Berita Terbaru Update