Notification

×

Tag Google

Miris, Bocah 14 Tahun Alami Siksaan Dari Ortu Sambungnya

Selasa, Januari 23, 2024 | 06:08 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-22T23:08:43Z
Luka Bekas Jeratan Tali pada Tangan Si Bocah Perempuan usia 14 Tahun (gambar disamarkan)


Fakta Khatulistiwa - Seorang bocah perempuan bertubuh penuh lebam ditemukan tengah linglung disekitar tepian Jalan MH. Thamrin, Kota Tangerang. Diduga adanya luka tersebut, lantaran sering mendapat siksaan dari orang tua sambungnya.


"Dia kan awalnya pake masker sama jilbab, pas masker dibuka kelihatan mukanya penuh lebam. Saya curiga, saat diajak ngobrol dia narik kaosnya lengan panjang kelihatan tuh luka lingkaran (seperti bekas jeratan tali) di tangan,” terang Okem seorang juru parkir yang iba dan membantu bocah tersebut, Senin (22/01/2024).


Saat mendengar penjelasan kisah pilu yang dialami si bocah, akhirnya Okem serta teman-temannya mencoba mencari alamat tempat tinggalnya dibilangan Kecamatan Tangerang, namun tidak ketemu.


“Tadinya saya coba hubungi pihak RW daerah yang dimaksud sama si anak itu, tapi saya yakin dan khawatir bakal disiksa lagi kalo dibawa pulang ke rumahnya,” kata Okem, yang akhirnya berinisiatif melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota.


Berlatar belakang tinggal bersama dengan orang tua sambung, anak perempuan yang diketahui berusia 14 tahun ini mengaku kehilangan ayah kandungnya sejak lahir.


“Dia cerita tinggal dengan Ayah tiri dan Ibu tiri, berawal sang ibu kandungnya meninggal dunia tak lama menikah dengan ayah tiri yang saat ini tinggal bersama,” jelas Okem berdasarkan pengakuan si bocah perempuan tersebut.


Dari adanya luka bekas jeratan, kata Okem, bocah perempuan yang sempat menempuh pendidikan di tingkat PAUD ini mengalami siksaan dengan diikat di dekat kamar mandi.


“Si anak juga cerita kalo Dia diikat kedua tangannya ke atas pake tali tambang, dekat kamar mandi sampai dia tidur juga begitu,” ungkap Okem.


Lebih lanjut, mengetahui adanya kabar bocah perempuan yang hilang dari aplikasi pesan singkat, ketua RT tempat bocah tersebut tinggal langsung segera ke Polres Metro Tangerang Kota. Ia pun memastikan bahwa bocah tersebut adalah warganya.


"Orangtuanya sudah lama tinggal disitu, sejak Saya jadi RT tahun 2015 orangtuanya sudah tinggal disitu, depan rumahnya aja sudah tertutup gerbang, jadi orang ga bakal tau, biar pun di luar tetap aja konteksnya tertutup ga bakal ada orang yang tahu bahkan tetangga samping aja ga bakal tau ada kejadian apa-apa itu udah tertutup rapet besi," terang Pak RT, saat diwawancarai usai dimintai keterangan Polisi di Mapolrestro Tangerang Kota.


Ketua RT tersebut pun mengungkapkan bahwa tetangga korban sempat mendengar suara tangisan dari rumah korban.


"Informasi itu hari Jum'at, Saya ditelpon sama pengurus RT Saya, ada laporan dari tetangga sebelah katanya anak itu habis disiksa nangis-nangis, dia sempet melihat si anak keluar pada lebam, karena Saya masih di luar kota Saya suruh pengurus Saya untuk klarifikasi kabar itu, tapi karena Saya pulang malam atau pekerjaan saya tidak kelar, Pengurus RT saya bilang nunggu laporan berikutnya lagi," katanya.


Tidak berselang lama, korban yang penuh luka lebam tersebut pun saat ini ditangani oleh unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Polres Metro Tangerang Kota. Dan dari keterangan yang dihimpun Ibu sambung korban pun telah mendatangi kantor kepolisian guna dimintai keterangannya. (Yud)

×
Berita Terbaru Update