Notification

×

Tag Google

Banyaknya Siswa Titipan Oknum Pejabat Ciderai Netralitas PPDB 2024

Sabtu, Juli 13, 2024 | 21:54 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-13T16:22:22Z
Gambar ilustrasi dugaan kecurangan jalur pendaftaran siswa baru by Fakta Khatulistiwa

Fakta Khatulistiwa - Problematika tiap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu saja terjadi saat adanya calon siswa yang gagal diterima di Sekolah Negeri favorit pilihannya.


Suara-suara itu bergeming dengan paras kecewa atas adanya ketidaknetralan PPDB.


Ya, dari sistem PPDB yang dilakukan oleh segenap operator dan diawasi oleh para lembaga/dinas pendidikan di tiap daerah ini, menjadi tanda tanya besar para calon siswa yang ingin masuk SMP maupun SMA/SMK. Sebab, banyaknya dugaan para oknum pejabat yang senantiasa menitipkan calon siswa untuk masuk ke Sekolah Negeri melalui atensi Kepala Sekolah.


Seperti kesaksian dari warga Kecamatan Cipondoh yang mengungkap adanya keterlibatan oknum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang yang menitipkan belasan calon siswa untuk masuk ke SMK Negeri.


"Seharusnya Dewan itu tidak boleh seperti itu, sudah lama saya mendengar seperti itu banyak anak pesanan dewan yang masuk Sekolahan Negeri. Panitia pura-pura polos dan jujur," kata Amas, Kamis, 11 Juli 2024.


Adapun warga lain yang enggan disebutkan namanya sangat merasa kecewa dengan para oknum yang memangkas hak-hak calon siswa yang murni mendaftar, namun harus tergeser karenanya adanya calon titipan.


"Corongnya rakyat untuk mengedarkan dan ketransparanan untuk generasi yang bermartabat, mau jadi apa kedepannya bangsa ini dengan banyaknya rakyat yang go#!*k," kesal ia berujar sulitnya masuk Sekolah Negeri.


Didukung dengan kesaksian Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang memperkuat kekecewaan masyarakat atas program zonasi.


"PPDB SMA dan SMK saat pendaftaran menggunakan zonasi kecamatan, tapi saat pengumuman yang diumumkan zonasi jarak dan SMK test hanya sekedar test, test hanya ditanya dan prektek sedikit, tapi bisa dengan hebat bisa mengumumkan hasil testnya yang lolos seleksi," heran dia.


"Contohnya yang saya alami, saat pendaftaran hanya bisa mendaftar di wilayah Kecamatan Karawaci, sedangkan Karawaci hanya SMAN 4 dan 5, padahal dari rumah ke SMAN 1 lebih dekat tapi ga bisa daftar," tambahnya.


Lain hal dengan IR yang berharap agar anaknya dapat masuk ke SMKN 2 Kota Tangerang seperti yang diharapkan oleh anaknya dengan mengikuti prosedur pendaftaran hingga tes. Namun meski lapang dada karena upayanya tidak membuahkan hasil.


"Kenapa nama CaSis (Calon Siswa -red) Muhamad Baim Ramadhan tidak tertera, yang padahal Om-om nya banyak alumni Pacoel (SMKN 2 Kota Tangerang -red) ??," tulis IR membalas pengumuman nama siswa diterima pada IG official SMKN 2 Kota Tangerang, Kamis 11 Juli 2024.


Tidak berselang lama, admin IG Official SMKN 2 Kota Tangerang dengan cepat menjawab, bahwa untuk menjadi siswa di Sekolah tersebut berdasarkan tes.


"Untuk menjadi siswa SMK 2 berdasarkan tes seleksi masuk dari tes akademik, tes wawancara, tes fisik bukan dari seberapa banyak saudara-saudara yang menjadi alumni di SMK 2 :)," 


Selanjutnya, orang tua calon siswa bertanya kembali, dengan adanya keterlibatan oknum Dewan yang diduga menitipkan banyak siswa ke Sekolah tersebut.


"Apakah bisa masuk dengan membawa rekom DEWAN...?? bila terbukti berarti peraturan diatas hanya formalitas, betul...??," tulis ortu calon siswa.


Sontak pertanyaan tersebut tidak terbalas lagi oleh admin SMK Negeri tersebut, yang dihimpun Kepala Sekolahnya merupakan kerabat dekat dari oknum Dewan DPRD Kota Tangerang.


Tentunya atas kejadian diatas telah menciderai semangat pendidikan dan cita-cita pendidikan Indonesia dalam meningkatkan kecerdasan bangsa.


"Sudah jelas pada pembukaan UUD '45 pada pasal 31 ayat 1 dan 2 bahwa tugas negara adalah untuk mencerdaskan bangsa, dan seluruh warga negara berhak mendapatkan pendidikan," tegasnya.


Namun, hingga berita ini disiarkan, Fakta Khatulistiwa belum berhasil mendapati keterangan lebih jelas dari para pihak Kepala Sekolah yang diduga terindikasi adanya siswa titipan pejabat tersebut.

Penulis : Yudha

×
Berita Terbaru Update