Notification

×

Tag Google

Pengelolaan Pertunjukan Seni Sebagai Upaya Peningkatan Daya Tarik Wisata Di Desa Wisata Edukasi Cisaat Subang

Minggu, September 01, 2024 | 14:35 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-01T07:39:24Z
Dian Herdiati, Dosen Pendidikan Musik, FBS-UNJ (doc. Istimewa)

Fakta Khatulistiwa - Tim dosen dari Program Studi Pendidikan Musik FBS menggelar Pelatihan tentang Pengelolaan Pertunjukan Seni Sebagai Upaya Peningkatan Daya Tarik Wisata di Desa Wisata Edukasi Cisaat Subang tahun ke-2. Kegiatan dilaksanakan selama 4 hari, 23,24,25,26 Juli 2023 secara luring. 

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) yang rutin dilaksanakan Dosen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

 

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Wilayah Binaan Unggulan UNJ ini mengikutsertakan 2 orang mahasiswa yang membantu pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.  


Kegiatan ini digagas oleh Ketua PKM, Dr. Dian Herdiati, M.Pd dan 2 orang dosen sebagai anggota tim dosen. Pelatihan diikuti oleh kurang lebih 15 orang peserta yang terdiri anak-anak muda yang tergabung dalam tim POKDARWIS (kelompok Sadar Wisata) desa Cisaat kampung Cilimus.


Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi tim POKDARWIS desa Cisaat, Kp Cilimus yang terdiri dari anak yang baru lulus jenjang pendidikan SMA, bahkan ada juga yang sudah bekerja. 


Bagi tim POKDARWIS desa Cisaat, Kp Cilimus, sangat membutuhkan pelatihan-pelatihan seni dan juga pelatihan tentang bagaimana mengelola sebuah pertunjukan. 


Desa Wisata Cisaat kampung cilimus memiliki potensi di bidang seni dan budaya yang cukup besar. Beberapa kesenian tradisional seperti sisingaan, gembyung, pencak silat dan jaipongan menjadi keunggulan di desa Cisaat, kp Cilimus. 


Hanya saja kesenian-kesenian tersebut belum dikelola secara profesional oleh tim Pokdarwis desa Cisaat, sehingga masing- masing kelompok sanggar masih secara mandiri menerima tawaran-tawaran dari luar yang kadang tidak tertangani. 


Hal ini disebabkan karena tidak ada perencanaan sebelumnya mengenai program, jadwal jangka pendiek maupun jangka panjang. Selain itu pembagian tugas personilnya hanya itu-itu saja dan kerap tidak melakukan evaluasi secara rutin selesai penampilan. 


Untuk meminumalisir hal-hal yang terjadi, maka tim Pokdarwis memerlukan pelatihan dan penguatan dalam tata kelola pertunjukan seni. Sanggar memiliki peran yang sangat signifikan dalam keberlanjutan pertunjukan kesenian sebagai produk wisata yang ada di Desa Cisaat Subang. 


Dengan adanya pelatihan tentang pengelolaan pertunjukan kesenian, secara terorganisir desa Cisaat melalui tim  POKDARWIS dapat melayani permintaan customer yang semakin bertambah jumlahnya. 


Tersedianya paket-paket pertunjukan kesenian yang sudah standar dapat menjadi pegangan bagi tim Pokdarwis agar lebih mudah dalam mempromosikan kesenian yang ada di desa wisata Cisaat. Pada setiap sesi pertemuan dibantu oleh mahasiswa yang memang terlibat sebagai anggota tim.


Penjelasan pertunjukan seni oleh Dian Herdiati, Dosen Pendidikan Musik, FBS-UNJ (doc. Istimewa)

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, 23 Juli 2023, pukul 15.00, bertempat di Balai Biru desa Cisaat, Kp Cilimus, serangkaian proses kegiatan PKM Wilayah Binaan Unggulan UNJ dimulai.  


Acara diawali dengan sambutan dari ketua PKM Dr. Dian Herdiati, M.Pd, yang menjelaskan maksud dan tujuan diselenggarakannya pelatihan lanjutan tahun ke-2 ini adalah untuk memberi penguatan kembali tentang tata kelola pertunjukan seni dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi tim Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dalam mengelola sebuah pertunjukan seni.


Diharapkan akhir dari pelatihan, anggota-anggota yang tergabung dalam tim POKDARWIS paham bahwa penting adanya pengelolaan dalam sebuah pertunjukan seni. Pertunjukan seni yang ditampilkan terprogram secara sistematis dan dapat berkontribusi secara finansial untuk kemajuan desa Cisaat. 


Materi pertama yang disampaikan adalah pengertian umum pengelolaan dari berbagai ahli dan simpulan dari definisi mengelola. Setelah itu tanya jawab dan diskusi tentang contoh-contoh yang terkait dengan pengelolaan, seperti pengelolaan diri sendiri, pengelolaan sebuah instansi baik pemerintah dan swata, pengelolaan belajarn dan pengelolaan pertunjukan seni. Dijelaskan bahwa dalam pengelolaan terdapat 4 fungsi (Terry,2009) yang sering digunakan seperti merencanakan, mengorganisasikan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi / mengendalikan. Pertemuan pertama ini di akhiri tepat pukul 17.00.


Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Juli 2024 di Balai Biru desa Cisaat, kp Cilimus. Penjelasan masih seputar fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. 


Pemateri menjelaskan secara detail setiap fungsi dari manajemen tersebut. Dilanjutkan dengan penjelasan enam (6) pertanyaan penting yang selalu digunakan dalam membuat sebuah perencanaan agar lebih efektif. yaitu :


1) Why, alasan mengapa kegiatan tersebut diselenggarakan. Sebelum kegiatan dirancang maka penggagas acara harus mengemukakan alasan kuat, seperti kegiatan charity, peringatan hari besar nasional dll; 


2)What, bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Bentuknya hanya musik, Tari, fashion atau gabungan semuanya; 


3) Where, dimana kegiatan akan dilaksanakan. Dengan pertimbangan kapasistas penonton harus dicari lokasi yang sesuai, pertimbangan kota dilaksanakan acara tersebut; 


4) When, kapan dan berapa lama kegiatan tersebut dilaksanakan. Kegiatan direncanakan berapa hari, tanggal, bulan dan tahun berappa; 


5) Who, tentang siapa saja yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut. Panitia siapa saja, penonton yang diundang siapa saja, donatur atau pihak sponsor. 


6) How bagaimana kegiatan tersebut dapat berjalan, membentuk struktur kepanitiaan untuk mempermudah koordinasi, siapa yang berwenang untuk setiap seksinya.


Selanjutnya dijelaskan juga tentang perilaku atau kinerja pengelola seperti apa yang diperlukan saat mengelola sebuah pertunjukan, antara lain: memiliki integritas, memiliki kompetensi dan professional. 


Sesi akhir pertemuan kedua, dilakukan tanya jawab dan diberikan tugas latihan untuk membuat sebuah proposal pertunjukan seni dengan memperhatikan poin-poin identifikasi kebutuhan.


Selanjutnya anggota tim mahasiswa memberikan permainan ritmik sambil bernyanyi, agar suasana tidak bosan dan mengantuk. Dilanjutkan dengan penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan perencanaan dalam manajemen. 


Kemudian penjelasan dilanjutkan dengan enam (6) pertanyaan penting yang selalu digunakan agar perencanaan menjadi lebih efektif. yaitu :


1) Why, mempertanyakan alasan mengapa kegiatan tersebut diselenggarakan; 


2)What mempertanyakan tentang bentuk kegiatan yang akan dilakukan; 


3) Where mempertanyakan dimana kegiatan akan dilaksanakan; 


4) When mempertanyakan kapan dan berapa lama kegiatan tersebut dilaksanakan; 


5) Who mempertanyakan tentang siapa saja yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut; 


6) How mempertanyakan tentang bagaimana kegiatan tersebut dapat berjalan.


Di akhir pertemuan, pemateri meminta peserta untuk membagi kelompok masing-masing 5 orang untuk merancang sebuah draft proposal pertunjukan seni.


Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 25 Juli 2023. Pelatihan dimulai pada pukul 09.00 bertempat di Balai Biru desa Cisaat, kp Cilimus. Diawali dengan tanya jawab tentang definisi manajemen, fungsi manajemen, seperti apa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. 


Kemudian pemateri mempersilahkan peserta berdiskusi sesama teman di kelompoknya untuk menyusun draft proposal pertunjukan seni. Di dalam proposal tercantum tentang latar belakang, tujuan, sasaran, tema acara, implementasi tema acara, mekanisme rangkaian acara, pendukung acara, rincian biaya, sarana prasarana. 


Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam draft proposal. Materi diskusi tentang konsep pertunjukan secara keseluruhan, mulai dari penentuan tema pertunjukan, materi yang akan di tampilkan, durasi pertunjukan, personil-personil yang akan tampil, seperti apa susunan acaranya, siapa pembawa acaranya, berapa konsumsi yang diperlukan dan apa jenisnya, sumber dana dari mana, sarana prasarana yang diperlukan apa saja.


Yang selanjutnya dimasukan ke dalam draft proposal. Peserta terlihat aktif dalam berdiskusi, jika terkadang juga mencari istilah-istilah yang tidak diketahui melalui google. 


Setelah istirahat makan siang, untuk menghilangkan kejenuhan, peserta diberikan pelatihan bermain angklung sederhana. Pemateri mengajarkan angklung dengan metode hand sign lima nada yang dimainkan pada lagu Boneka Abdi yaitu do, re, mi, fa, sol.


Langkah pertama peserta diajarkan cara memegang angklung dan menggoyangkan angklung. Kemudian pemateri memberikan hand sign untuk masing-masing nada yang harus dibunyikan. Selanjutnya pemateri mengacak nada untuk dibunyikan. Setelah peserta paham, pemateri memainkan hand sign lagu boneka abdi. 


Permainan angklung dilakukan berulang-ulang hingga peserta hafal nada yang dibunyikan. Selanjutnya diajarkan lagu tokecang untuk angklung dan vokal. Setelah itu permainan alat musik angklung dan vokal dipadukan dengan gitar, keyboard, suling dan alat perkusi. 


Peserta merasa senang dan antusias dalam memainkan ansambel musik yang terdiri dari angklung dan alat musik lainnya. Pelatihan angklung ini diberikan untuk menambah wawasan peserta khususnya tim Pokdarwis tentang alat musik tradisional lainnya selain yang sudah ada di desa Cisaat kp Cilimus. Bahkan, kemahiran bermain angklung juga dapat dipertunjukan menjadi sebuah sajian yang menarik nantinya di desa Cisaat, kp Cilimus.


Pada akhir pertemuan, peserta menyerahkan draft proposal yang sudah dibuat perkelompok kepada tim P2M Prodi Pendidikan Musik. Kemudian peserta bersiap lagi untuk memainkan lagu-lagu yang sudah dilatih untuk persiapan acara besar desa Cisaat di bulan Agustus.


Pertemuan keempat, dilaksanakan pada hari minggu, 26 Juli 2024. Hari terakhir kami melaksanakan kegiatan PKM. 


Kegiatan berupa acara pamitan ke tim POKDARWIS dan juga masyarakat di kampung Cilimus, desa Cisaat-Subang. Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan kerja sama antara Prodi Pendidikan Musik UNJ dengan Pokdarwis desa Cisaat, serta pemberian plakat sebagai ungkapan rasa terima kasih tim PKM Prodi Pendidikan Musik untuk POKDARWIS yang sangat membantu kami mulai dari tempat tinggal, konsumsi dan ruang serta fasilitas saat pelatihan. 


Demikian perjalanan Tim PKM Prodi Pendidikan Musik ke desa wisata Edukasi Cisaat-Subang, Jawa Barat.


Penulis : Dian Herdiati, Dosen Pendidikan Musik, FBS-UNJ

×
Berita Terbaru Update