Notification

×

Tag Google

Rawat Ingatan, Mahasiswa Banten Ajak Capres Debat

Selasa, Januari 16, 2024 | 16:43 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-16T09:43:00Z
Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten Saat Melangsungkan Konferensi Pers Terkait Pembagian Selebaran Yang Dituding Negative Campaign


Fakta Khatulistiwa - Aliansi Mahasiswa Se-Banten menggelar konferensi pers menyikapi tuduhan yang disampaikan oleh TKN Prabowo-Gibran terkait aksi pembagian selebaran soal pelanggaran HAM, di Ruang Rapat Mahasiswa, Kampus Raharja, Kota Tangerang, Selasa (16/1/2024).


Koordinator Aliansi Mahasiswa se-Banten, Shandi Martha Praja mengatakan, bahwa penyebaran tabloid kepada masyarakat merupakan aksi menolak lupa prihal pelanggaran HAM yang melenyapkan beberapa aktivis yang kasusnya hilang hingga sekarang.


Ia menyebut dalam hal ini ada 899 Kampus se Indonesia mengadakan agenda membagikan selembaran soal pelanggaran HAM masa lalu yang menimpa mahasiswa.


"Kita tau pra serta pasca reformasi banyak korban dari aktivis mahasiswa yang berjuang di jalan untuk memperjuangkan reformasi. Ada 13 aktivis hilang yang hingga saat ini belum ditemukan, lalu ada banyak kekerasan serta penghilangan paksa di zaman itu," terangnya.


Dengan mengingat hal kelam tersebut, mahasiswa berinisiatif untuk membagikan selembaran, yang isinya dikutip dari berbagai media nasional, yang menjerat salahsatu capres.


"Betul bahwa ada salahsatu capres dalam selebaran tersebut. Tapi kami tegaskan kami tidak mendukung capres manapun," tegasnya.


Disayangkan, di dalam media sosial dan berita TKN Prabowo Gibran menuding mahasiswa melakukan negative campaign dan aksi mereka dituduh sebagai upaya menggagalkan pemilu.


"Menurut kami itu tuduhan yang sangat tidak mendasar sama sekali. Jikapun tidak sepakat yang lawan dengan data jangan malah berniat mengkriminalisasi inisiatif mahasiswa yang cinta sejarah dan peduli terhadap masa depan negeri ini,"

"Dalam demokrasi justru reaksi elite politik seperti ini malah menciderai dan merasa taruna demokrasi yang sudah kita bangun dan diperjuangkan sejak lama," ujar Shandi.


Menurut mahasiswa, pencegahan aksi penyebaran tersebut merupakan pelanggaran, dan mereka siap untuk melakukan debat terbuka kepada salahsatu capres.


"Tujuan kami membagikan selembaran hanya untuk merawat ingatan tragedi kelam masa lalu. Ciptakan Pemilu Damai dan Netral, Kembalikan 13 Aktivis Yang Hilang," bebernya. (Yud)

×
Berita Terbaru Update